26 Agustus 2016 08:38:09 2.126 Kali
SEJARAH SINGKAT DESA - Setiap Desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah sering kali tertuang dalam dongeng- dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulutt sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta. Tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat, dalam hal ini di Desa Grujugan juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dari Desa ini.
Grujugan adalah salah satu desa di Kecamatan Gapura yang terletak sekitar 8 km di sebelah timur Kantor Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Sebelah utara dibatasi oleh Desa Banuaju Timur Kecamatan Batang-Batang, sebelah timur dibatasi oleh Desa Jadung Kecamatan Dungkek, sebelah selatan adalah Laut Jawa dan di sebelah barat adalah Desa Longos Kec. Gapura.Jumlah penduduk Desa Grujugan berjumlah 3.464 jiwa, sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, menangkap dan menjual hasil tangkapan ikannya kepada masyarakat sekitar dan kepada pedagang ikan dari luar pulau. Mereka mengolah air nira atau la'ang menjadi gula merah yang konon penjualannya sampai Tanah Jawa, mulai zaman dahulu banyak saudagar dari pulau-pulau di Nusantara yang kebetulan kapalnya sandar di pantai Grujugan, terutama dari Tanah Jawa, memborong gula merah untuk dibawa dan dijual di Tanah Jawa serta pulau lainnya. Dewasa ini banyak penduduk Desa Grujugan bermata pencaharian sebagai petani rumput laut, selain itu ada juga yang menjadi pegawai, baik sebagai PNS maupun karyawan swasta.
Desa Grujugan tidak bisa lepas dari peristiwa zaman dahulu kala, ada peperangan antara Kerajaan Bali dengan Keraton Batu Putih di bawah pimpinan Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. Pasukan dari Keraton Bali di bawah pimpinan Ratu Jelante dan Pamadi .masuk ke Madura lewat Pantai Dungkek dan Gersik Putih yang kemudian bergerak kearah barat. Sepanjang perjalanan kearah barat tersebut, pasukan dari Kerajaan Bali mendapat perlawanan dari masyarakat di sekitarnya dengan berbagai macam cara, termasuk melemparidengan batu. Lemparan batu yang banyak dalam bahasa setempat adalah gerujug. Gerujugan berarti tempat di mana terjadi lemparan batu, yang kemudian menjadi nama desa, Desa Grujugan.
Masjid pertama Desa Grujugan terletak di Dusun Palegin. Mesjid Al Azhar begitu namanya diberikan oleh Hj. Khadijah bersama KH Jailani (menantu Hj. Khadijah) dan Kabul Akbar dari Andulang kepada mesjid yang dibangun di atas tempat yang sering digunakan Nyai Sufiah beribadah/shalat. Hj. Khadijah adalah putri dari Nyai Sufiah yang dikenal sebagai tokoh yang membuka daerah Grujugan menjadi sebuah perdikan atau tempat bermukim bersama Nyai Dewi dan Nyai Sanga. Nama Khadijah sekarang ditambahkan pada nama masjid pertama di Desa Grujugan dari Mesjid Al Azhar menjadi Mesjid Khadijah Al Azhar. Hal ini sebagai wujud penghormatan kepada suri tauladan atau kedermawanan yang pernah dilakukan pada masa hidup beliau. Beliau sering membagikan sedekah berupa makanan ketupat kepada siapa saja yang melewati rumah beliau. Nyai Sufiah dikenal dengan sebutan Nyai Mali (Maal = harta, bhs. Arab) berarti juga seorang yang berharta. Nyai Sufiah adalah cucu dari Nyai Podag Sapisan, putra dari Kyai Ali Brambang yang terkenal mampu mengajar mengaji seekor kera di hadapan Raja Sumenep pada waktu itu, putra dari Kyai Khatib Padusan, putra dari Syech Baidowi atau Pangeran Katandur, putra dari Panembahan Pakaos yang merupakan putra dari Sunan Kudus.
Desa Grujugan terdapat 4 Dusun yang berbeda-beda. Dusun yang pertama adalah Palegin, Palegin berasal dari kata "legen" atau nira, yang merupakan salah satu mata pencaharian pokok masyarakat setempat. Selain diminum sebagai legen (la'ang, bhs Madura) juga dibuat menjadi gula merah. Orang Jawa yang berlabuh dan membeli gula menyebut daerah tersebut dengan nama Palegen atau Palegin, dengan logat Madura, yang berarti tempat pembuatan "legen" atau nira/gula merah.
Selain Dusun Palegin ada 3 (tiga) dusun yang lainnya, yaitu Dusun Karang Mimba, Dusun Tolasan dan Dusun Karang Pao.Karang Memba berasal dari karang yang berarti pekarangan atau lahan, dan memba yang berarti pohon memba. Karang Mimba berarti pekarangan atau lahan yang banyak ditumbuhi pohon memba.
Tolasan berasal dari "to" yang berarti beto atau batu dan lasan atau petilasan yang berarti bekas. Tolasan berarti batu petilasan, yang mana pada lokasi tersebut ditemukan peninggalan berupa batu yang ada bekas atau tilas tapak kaki. Sampai sekarang masyarakat tidak tahu tapak kaki siapa di atas batu tersebut.
Karang Pao berasal dari karang yang berarti pekarangan atau lahan, dan pao yang berarti mangga. Karang Pao berarti pekarangan atau lahan yang banyak ditumbuhi pohon mangga.
Kalebun adalah sebutan masyarakat setempat untuk Kepala Desa. Saat ini Desa Grujugan dipimpin oleh Kepala Desa DIDIK SUSANTO sejak Tahun 2020-2026. Selanjutnya, sebelum kepemimpinan Kepala Desa DIDIK SUSANTO, desa Grujugan pernah dipimpin oleh seorang kalebun diantaranya :
Demikian sejarah atau informasi singkat tentang desa Grujugan seperti yang disampaikan oleh nara sumber. Beliau yang telah menyumbangkan sebagian pemikirannya kepada kami adalah orang-orang yang dikenal akan kecendikiaannya, salam takzim dari kami. Selanjutnya semoga tulisan ini dapat menambah khazanah pikir kita semua. Amiin. Dan jika ada kesalahan dalam upaya penulisan riwayat pitutur ini kami mohon maaf.
Pada artikel ini
Untuk artikel ini
Pemdes Grujugan Boyong Empat Piala di Semarak Lomba HUT ke-80 RI
date_range 02 September 2025 favorite 32 Kali
Cegah Penyebaran Campak, Pemdes Grujugan Gelar Sosialisasi dan ORI Campak
date_range 02 September 2025 favorite 25 Kali
Tampil Memukau, Desa Grujugan Pertahankan Gelar Juara Karnaval Kemerdekaan HUT ke-80 RI
date_range 24 Agustus 2025 favorite 66 Kali
Lomba Gerak Jalan HUT ke-80 RI: Partisipasi Desa Grujugan di Kecamatan Gapura
date_range 20 Agustus 2025 favorite 31 Kali
Kepala Desa Grujugan Bertindak sebagai Inspektur Upacara HUT ke-80 RI
date_range 17 Agustus 2025 favorite 39 Kali
Aksi Berkuda Kepala Desa Grujugan Meriahkan Karnaval Budaya HUT ke 80 RI
date_range 15 Agustus 2025 favorite 112 Kali
Goyang Asik, Warga Grujugan Ramaikan Lomba Karaoke Dangdut
date_range 13 Agustus 2025 favorite 34 Kali
MUSDES Penetapan Hasil Pendataan Berbasis SDGs Desa Grujugan
date_range 29 Mei 2021 favorite 604 Kali
12 Tahun Tanpa Kabar, TKW Asal Grujugan Ditemukan
date_range 26 November 2023 favorite 508 Kali
Grujugan Siap menjadi Desa “DIGDAYA” di Kabupaten Sumenep
date_range 04 November 2021 favorite 503 Kali
Launching Desa Siaga TBC, Bukti Nyata Grujugan Peduli Kesehatan
date_range 24 Maret 2021 favorite 487 Kali
Cara Cek Penerima Bantuan BPJS Desa Grujugan, Begini Caranya !!!
date_range 11 Januari 2021 favorite 454 Kali
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa, BPD dan Pengelola BUMDes Grujugan
date_range 16 Desember 2020 favorite 404 Kali
Rukat Desa, Pemerintah Desa Grujugan Gelar Kesenian “Mamaca”
date_range 18 Agustus 2020 favorite 351 Kali
Pemdes Grujugan Boyong Empat Piala di Semarak Lomba HUT ke-80 RI
date_range 02 September 2025 favorite 32 Kali
Musyawarah Terbatas Membahas RAB Penanganan Covid-19
date_range 08 April 2020 favorite 128 Kali
Monitoring Realisasi ADD & DD Tahap I Tahun 2020 Desa Grujugan
date_range 14 Agustus 2020 favorite 260 Kali
Penyuluhan KB pada Kelompok Berencana Desa Grujugan
date_range 06 Oktober 2020 favorite 270 Kali
Launching Desa Siaga TBC, Bukti Nyata Grujugan Peduli Kesehatan
date_range 24 Maret 2021 favorite 487 Kali
Tebar Cinta Muharram Bersama Grab Allah
date_range 21 Agustus 2022 favorite 67 Kali
Aksi Berkuda Kepala Desa Grujugan Meriahkan Karnaval Budaya HUT ke 80 RI
date_range 15 Agustus 2025 favorite 113 Kali
Hari ini | : | 42 |
Kemarin | : | 187 |
Total Pengunjung | : | 112.358 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.16 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran